WIDYALAYA: Jurnal Ilmu Pendidikan
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya
<p><strong>WIDYALAYA</strong>: Journal of Educational Sciences published by Ekadanta publisher in collaboration with STAHN Mpu Kuturan Singaraja. The publication of the WIDYALAYA Journal is intended as a forum for academics / lecturers to express their thoughts, ideas, research results, as well as the development of scientific insights, especially in the field of education. As an academic information medium, WIDYALAYA Journal presents a space for scientific discourse, academic-theoretical dialogue, which later can be used as a reference for scientific writing for students, lecturers, and academics. The focus and thematic scope of the WIDYALAYA Journal includes educational studies.</p> <p>E-ISSN: <a title="E-ISSN" href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1605246239&1&&2020" target="_blank" rel="noopener">2746-8682</a></p>EKADANTAen-USWIDYALAYA: Jurnal Ilmu Pendidikan2746-8682Pengaruh Model Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Pada Siswa Kelas VIII Smp Negeri 2 Kediri Tabanan
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/659
<p>Penelitian ini dilaksanakan karena terdapat permasalahan mengenai rendahnya hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kediri Tabanan. Inovasi yang dapat dilakukan adalah menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, salah satunya yaitu Model Kooperatif Tipe <em>Jigsaw</em>. Adapun rumusan masalah yang dibahas pada penelitian ini yaitu “Apakah terdapat pengaruh signifikan Model Kooperatif Tipe <em>Jigsaw </em>Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kediri Tabanan?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan Model Kooperatif Tipe <em>Jigsaw </em>Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kediri Tabanan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain <em>Quasi eksperimental</em>. Populasi penelitian ini sebanyak 186 siswa yang diperoleh dari seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kediri. Sampel diambil dengan teknik <em>purposive sampling </em>dan diperoleh sampel yaitu siswa kelas VII A sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 27 orang dan kelas VII D sebagai kelompok kontrol dengan jumlah siswa 27 orang. Metode pengumpulan data menggunakan tes objektif pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban (a, b, c, d). Data hasil penelitian dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif dan teknik analisis statistik inferensial Uji-T berpasangan. Hasil analisis data diperoleh bahwa rata-rata skor <em>pre-test </em>kelompok eksperimen 63 yang berada pada kategori rendah. Rata-rata <em>post-test </em>kelompok eksperimen 89 yang berada pada kategori tinggi, sedangkan rata-rata <em>post-test </em>kelompok kontrol 71,2 yang berada pada kategori sedang. Hasil analisis Uji-T berpasangan diperoleh thitung = 7,759 dan ttabel 1,706 pada taraf signifikansi 5% dengan dk = 27. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar daripada ttabel (7,759 > 1,706) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Model Kooperatif Tipe <em>Jigsaw </em>Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kediri Tabanan.</p>Ni Putu Mita Ayu Lestari Dewi I Made Arsa WigunaI Gusti Ngurah Triyana
Copyright (c)
2025-03-282025-03-2853262277Penerapan Metode Diskusi Kelompok Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Agama Hindu Kelas VIII Semester I Smp Negeri 1 Arut Utara Tahun Pelajaran 2022/2023
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/660
<p><em>Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Arut Utara Kelas VIII Semester I dengan Jumlah Siswa 9 Orang yang kemampuan siswanya dalam mata pelajaran Agama Hindhu masih rendah. Tujuan penulisan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah Penerapan Metode Diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode pengumpulan datanya adalah tes prestasi belajar. Metode analisis datanya adalah deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah metode Diskusi Kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Ini terbukti dari hasil yang diperoleh pada </em><em>awalny</em><em>a</em> 70,73 <em> </em><em>pada siklus I menjadi</em> 72,40 <em> </em><em>dan pada siklus II menjadi</em><em> 77,78</em><strong><em>. </em></strong><em>Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah metode Diskusi Kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. </em></p>Sugiono
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153278285Implementasi Model Pembelajaran Role Playing Untuk Optimalisasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Hindu
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/661
<p>Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi efektivitas model pembelajaran Role Playing dalam meningkatkan capaian belajar siswa kelas XI pada materi Yadnya dalam Mahabharata di SMA Negeri 2 Kuala Kurun. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Data dikumpulkan melalui observasi aktivitas guru dan siswa, tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest), serta angket untuk menilai respons siswa terhadap model pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam keterlibatan guru dan siswa, serta hasil belajar siswa setelah penerapan Role Playing. Persentase keterlibatan guru meningkat dari 72% pada siklus pertama menjadi 85,83% pada siklus kedua, sementara keterlibatan siswa naik dari 66,92% menjadi 82,50%. Nilai rata-rata pretest siswa awalnya 20,00% dan meningkat menjadi 80,00%, sedangkan nilai posttest mengalami kenaikan dari 40,00% menjadi 100,00%. Selain itu, mayoritas siswa memberikan respons positif terhadap metode ini, dengan sebagian besar menyatakan "Sangat Setuju" dan "Setuju" dalam angket. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Role Playing efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa serta mendorong partisipasi aktif guru dan siswa dalam proses pembelajaran.</p>Wayan Wirawan
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153286294Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Siswa Kelas XI Rpl 3 SMK Negeri 1 Negara Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022.
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/662
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model <em>discovery learning</em> dalam meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Hindu dan budi pekerti siswa kelas XI RPL 3 SMK Negeri 1 Negara Semester Genap tahun pelajaran 2021/2022. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI RPL 3 SMK Negeri 1 Negara sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penilitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes objektif. Pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada siklus I sebesar 71,52 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80,80 dan ketuntasan siswa pada siklus I sebesar 68,00% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 84,00%. Data tersebut memperlihatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Oleh karena itu, siklus II sudah memenuhi indikator pencapaian hasil belajar siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model <em>discovery learning</em> dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama hindu dan budi pekerti siswa kelas XI RPL 3 SMK Negeri 1 Negara Semester Genap tahun pelajaran 2021/2022.</p>I Gede Tarka
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153295303Penguatan Karakter Siswa Smp Negeri 5 Kuta Selatan Di Era Digital Yang Terintegrasi Pembiasaan Positif
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/663
<p>Pendidikan karakter merupakan ekosistem untuk membentuk kepribadian siswa melalui pendidikan budi pekerti. Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan pembiasaan. Pembiasaan adalah kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk menanamkan kebiasaan. Artinya membiasakan melakukan hal-hal positif di era gempuran digital. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk memberikan gambaran rinci mengenai praktik-praktik pembiasaan yang diterapkan di SMP Negeri 5 Kuta Selatan. Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk memahami dan menggambarkan secara mendalam karakter siswa SMP Negeri 5 Kuta Selatan. Secara sederhana, penelitian ini berupaya untuk memahami bagaimana karakter siswa di SMP Negeri 5 Kuta Selatan, melalui pengamatan dan deskripsi yang mendalam. Hasil penelitiannya yaitu (1) karakter siswa smp negeri 5 kuta selatan sebelum dan sesudah penerapan pendidikan karakter, (2) implementasi pendidikan karakter yang diintegrasikan melalui pembiasaan positif di lingkungan sekolah dengan 4 kegiatan yaitu Kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan terprogram dan kegiatan keteladanan, (3) hambatan dalam penerapan pembiasaan untuk membangun karakter siswa beserta solusinya.</p> Ni Kadek Kristina Dewi
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153304313Upaya Guru Dalam Menanamkan Ajaran Tri Hita Karana Kepada Siswa Pasraman Kerta Jaya Tangerang
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/664
<p>Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa serta menjamin perkembangan suatu bangsa yang bersangkutan. Sistem pendidikan negara Indonesia merupakan perluasan ilhami dari UUD 1945 pada Bab XIII pasal 31 ayat 2 menyatakan bahwa pendidikan yang dimaksud harus diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah sebagai suatu sistem pengajaran nasional. Pengertian suatu sistim pengajaran nasional dijelaskan selanjutnya dalam UU RI No. 20 tahun 2003 yang diperluas menjadi suatu sistim pendidikan nasional. Adanya pengertian perluasan ini akan memungkinkan Undang-Undang ini perhatiannya tidak terbatas pada unsur-unsur pendidikan yang berhubungan dalam pertumbuhan kepribadian Indonesia, yang secara keseluruhan merupakan suatu bangsa yang beradab dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki budi pekerti kemanusiaan serta memegang teguh cita-cita moral rakyat luhur sesuai dengan Pancasila dalam bidang pendidikan. Agama Hindu mengajarkan pendidikan religius tentang hidup dan kehidupan ini secara riil dan memiliki dampak langsung secara ritual maupun Pendidikan keagamaan. Penerapan ajaran agama lebih dirasakan tidak semata upaya mendekatkan diri secara vertikal kepada Tuhan, melainkan diarahkan agar manusia mampu beradaptasi dengan alam lingkungan dan dirinya sendiri agar memahami dasar agama Hindu itu sendiri. Hal ini sangat jelas dalam aspek Pendidikan keagamaan yang merupakan bentuk Pendidikan dalam pasraman yang selalu memiliki makna tersendiri membentuk karakter anak didiknya. Karena ajaran agama Hindu mampu memberikan motivasi hidup karena Veda tidak diperuntukkan kepada orang yang sudah mati, tetapi justru bagi manusia yang masih hidup untuk dilaksanakan dan diterapkan kedalam wujud sevaka (ngayah). Dalam penelitian ini dikaitkan Guru Pengajian dalam menerapkan Pendidikan Tri Hita Karana kepada siswa Pasraman, dengan mengambil beberapan penelitian yang relevan barupa Skripsi dengan Variabel Penelitian yaitu Independen dan Dependen serta dengan beberapan teori yang dipakai dalam penelitian ini diantaranya Teori Behavioristik, Teori Peran dan Teori Motivasi serta beberapa para ahli Pendidikan yang tentunya ajaran Tri Hita Karana dijelaskan dalam penelitian ini yaitu <em>Parahyangan, Pawongan</em> dan <em>Palemahan</em>.</p> I Putu Sudarma
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153314321Upaya Menangani Siswa Hindu Putus Sekolah Pada Tingkat Sma Kecamatan Permata Intan Murung Raya
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/665
<p><em>Dengan adanya otonomi pendidikan daerah diharapkan mampu memberikan out put pendidikan yang lebih baik pada daerah tersebut dan juga kepada pemerintah pusat. Masyarakat di Kampung Kecamatan Permata Intan Murung Raya bermacam-macam sub suku, baik sub suku Dayak yang bertempat tinggal di pedalaman. Kecamatan Permata Intan Murung Rayaterdiri dari berbagai macam latar belakang mata pencaharian, berdasarkan data monografi Kampung Dayak, bahwa sebagian besar masyarakat khususnya masyarakat Dayak mata pencahariannya adalah sebagai petani ada yang mencari rotan dan hasil hutan lainnya yang dapat di jualnya. Masyarakat petani tersebut tingkat pendidikannya sangat rendah, hal ini disebabkan karena faktor ekonomi yang tidak mampu dan kondisi geografis medan jalan dan jalur air sulit sehingga generasi muda Hindu yang ada di Kecamatan Permata Intan Murung Raya banyak peserta didik Agama Hindu khususnya yang putus sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif, </em><em>penelitian ini menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi sebagai instrumen</em><em> serta angket sebagai bahan pengambilan data responden kepada peserta didik yang putus sekolah dan orang tua murid kurangnya motivasi baik dari diri sendiri maupun orang lain (keluarga). hal ini peserta didik putus sekolah termotivasi kearah pekerjaan, Kurang motivasi Orang tua peserta didik sendiri atau kurang adanya perhatian, sehingga kurang pengawasan terhadap peserta didik setelah pulang dari sekolah. Pengaruh lingkungan yang tidak bersekolah pada usia belajar. Dimana lingkungan di Kampung Dayak kecamatan Permata Intan Kabupaten Murung Raya banyak yang tidak sekolah akhirnya mereka mudah terpengaruh dan lebih memilih untuk bekerja membantu orang tuanya. Orang tua yang tidak mengenyam pendidikan sehingga pendidikan pada anak kurang perhatian orang tua tidak memperhatikan pendidikan anaknya dan banyak peserta didik di putus sekolah, karena orang tua dan peserta didik lebih memilih pada pekerjaan atai bekerja dengan orang lain. Dukukang orang tua terhadap pentingnya pendidkan sangat lah kuang sehingga motivasi untuk pendidikan pada peserta didik tidak ada. Harapan kedepannya kepada pemuda, orang tua, tokoh masyarakat, dan pihak-pihak yang terkait serta pemerintah agar selalu mendapat perhatian khusus kepada peserta didik yang putus sekolah.Dengan melihat kondisi situasi yang putus sekolah maka sebaiknya, perlu ada pembinaan terhadp peserta didik dan juga kepada orang tua murid bahwa pentingnya pendidikan.</em></p>I Nengah Sumantre
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153322327Pengembangan Budi Pekerti Siswa Melalui Pendidikan Agama Hindu di SDN 1 Dehes Asem Kalimantan Tengah
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/666
<p>Semua pendidikan yang diberikan di sekolah bertujuan membentuk manusia yang cakap, pandai dan berbudhi pekerti yang luhur serta memperkuat keyakinan beragama Untuk membentuk anak yang berbudhi pekerti seorang guru mempunyai peranan yang utama di sekolah dalam menanamkan budhi pekerti anak didik, seorang guru terlebih dahulu harus menanamkan keyakinan beragama sebagai landasan dasar awal terlaksananya ajaran budhi pekerti. Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah Bagaimana penerapan pendidikan budhi pekerti Hindu pada siswa Hindu di SMP Negeri-l Katingan Hulu Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan dan apa manfaat budhi pekerti Hindu bagi siswa Hindu di SMP Negeri-l Katingan Hulu Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimana penerapan budhi pekerti Hindu bagi siswa Hindu di SMP Negeri-l Katingan Hulu Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan dan untuk mengetahui manfaat budhi pekerti Hindu bagi siswa Hindu di SMP Negeri-l Katingan Hulu Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang beragama Hindu di SMP Negeri-l Katingan Hulu Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan kelas VII dan kelas vrn yang berjurnlah 43 orang, I orang guru agama Hindu dan 1 Kepala Sekolah. Dalam penelitian ini penuJis menggunakan metode deskriptif yang berusaha menggarnbarkan hasil dari penelitian agar mudah dimengerti dan dipahami, dengan menggunakan pendekatan kuantitatifyaitu prosentase. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penerapan pendidikan Budhi Pekerti Hindu pada siswa Hindu di SMP Negeri-l Katingan Hulu Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan dapat dilaksanakan dengan baik hal ini dapat dilihat bahwa motivasi siswa dalam mengikuti pendidikan agama Hindu dan juga keaktifan guru agama Hindu yang mengaktifkan kegiatan belajar di sekolah.Dengan mempelajari ajaran Budhi Pekerti Hindu pada siswa Hindu di SMP Negeri-l Katingan Hulu Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan menjadi lebih memahami dan mengerti tentang kewajiban, taat dan berbhakti pada Catur Guru dan memahami serta mengerti tentang ajaran Tri Kaya Parisudha sehingga perilaku siswa menjadi lebih baik. Berdasarkan hasil penlitian ini disarankan Fungsi dan peranan ajaran Budhi Pekerti sangat penting dalarn membina perilaku siswa kearah yang lebih baik. Oleh sebab itu, bagi pihak sekolah, terutama bagi SMP Negeri-l Katingan Hulu Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan, agar selalu melaksanakan disiplin sekolah secara konsisten dan konsekuen.Banyak hal yang menjadi faktor yang mempengaruhi penerapan ajaran Budhi Pekerti. Untuk itu, diharapkan guru-guru mendukung sepenuhnya dalam penerapan pendidikan Budhi Pekerti. Bagi orang tua sangat diharapkan partisipasinya dalam pendidikan Budhi Pekerti pada anaknya di sekolah.Pendidikan Budhi Pekerti membawa dampak/ pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku dan prestasi belajar siswa Oleh karena itu, bagi para siswa pada umumnya dan siswa Hindu pada khususnya terutama di SMP Negeri-l Katingan Hulu Kecarnatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan, agar selalu membiasakan diri taat dan berbhakti pada Catur Guru dan memahami serta mengerti tentang ajaran Tri Kaya Parisudha sehingga perilaku siswa menjadi lebih baik.</p>Tarmuji
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153328337Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Catur Guru Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning Di Kelas V SDN-2 Sei Rahayu I
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/667
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikankan: 1) Model pembelajaran Discovery Learning dalam meningkatkan minat belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu siswa kelas V SDN-2 Sei Rahayu I) model pembelajaran Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Hindu siswa kelas V SDN-2 Sei Rahayu I. Sesuai dengan jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Researh), maka penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Dari analisis hasil observasi tentang minat siswa, minat belajar siswa terus menunjukkan peningkatan pada setiap siklusnya. Pada pertemuan ke-1 siklus I minat belajar siswa menunjukkan kategori kurang, pada pertemuan ke-2 siklus I minat belajar siswa menunjukkan kategori cukup, pada pertemuan ke-1 siklus II minat belajar siswa menunjukkan kategori baik, dan menjadi kategori sangat baik pada pertemuan ke-2 siklus II. Demikian juga terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Dari 4 siswa, terbukti pada pertemuan ke-1 siklus I siswa yang telah mengalami ketuntasan belajar baru mencapai 2 siswa atau 40% dengan rata-rata 74. Pada pertemuan ke-2 siklus I siswa yang telah mengalami ketuntasan belajar telah mencapai 3 siswa atau 60% dengan rata-rata 77. Pada pertemuan ke-1 siklus II siswa yang telah mengalami ketuntasan belajar mencapai 4 siswa atau 80% dengan rata-rata 86. Sedangkan pada pertemuan ke-2 siklus II, s e lu r u h siswa atau 100 % tuntas belajar dengan nilai rata-rata 90. Simpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran Discovery Learning mempunyai dampak positif terhadap peningkatan minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu kelas V SDN-2 Sei Rahayu I.</p>Sugiarti
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153338351Sarana Persembahyangan Basarah Dalam Agama Hindu Kaharingan: Kajian Fungsi Dan Makna
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/668
<p>Sarana persembahyangan Basarah merupakan sesuatu yang memiliki nilai-nilai suci, sesuai yang tertuang didalam kitab suci agama Hindu Kaharingan yaitu Panaturan, dimana didalamnya terkandung pedoman hidup umat Hindu Kaharingan untuk kehidupan manusia khususnya bagi umat Hindu Kaharingan dalam mencari kebenaran dan hidup yang sempurna, serta tuntunan hidup untuk menyatu atau kembali kepada yang maha kuasa yaitu Tuhan Yang Maha Esa, Ida Shang Widhi Wasa, Ranying Hatalla Langit. Macam-macam Sarana Persembahyangan Basarah ada beberapa macam yaitu Sangku, Behas/beras, Dandang Tingang/Bulu Ekor Burung Tingang (Burung Enggang), Sipa (Giling Pinang), Ruku/Rokok (Rukun Tarahan), Bulau Pungkal Raja (Duit Singah Hambaruan/Duit Logam), Behas Hambaruan Kabungkus (Beras 1 bungkus dalam kain warna putih), Undus Tanak (Minyak Kelapa), Tampung Tawar Huang Galas Hayak Atun Danum (Air Tirta didalam Gelas), Parapen/Dupa, Benang Lapik Sangku (Kain Alas Sangku), Tanteloh Manuk Ije Kabawak (Telor Ayam Kampong sebanyak 1 butir), Kambang Sukup Macam (Kembang/Bunga Cukup Macamnya), Hiasan Sangku yang Terbuat dari Daun Kelapa Muda. Teori yang penulis gunakan pada penelitian menggunakan teori deskriptif kualitatif. Karya ilmiah ini mempelajari teks secara murni.</p>Parwiro
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153352362Hasil Belajar Pendidikan Agama Hindu Menggunakan Model Pembelajaran Sainitifik Pendekatan Promblem Based Learning Di Kelas X SMAN 1 Teweh Baru
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/669
<p>Nilai pelajaran Pendidikan Agama Hindu di kelas X SMAN 1 Teweh Baru khususnya pada materi pokok Tri Hita Karana kurang dari KKTP yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 80, hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi belajar siswa terhadap pelajaran agama yang menimbulkan lemahnya pemahaman konsep terhadap pelajaran agama, cenderung pasif, tidak ada pola kooperatif antar siswa, serta model pengajaran yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran selalu menggunakan metode konvesional atau ceramah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Hindu peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Saintifik dengan pendekatan Problem Based Learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMAN 1 Teweh Baru. Fokus yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik. Data hasil belajar kognitif diperoleh dari nilai tes di akhir siklus. Sebelum pelaksanaan siklus I dan II peneliti melakukan pra siklus yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik yang akan dijadikan perbandingan pada tes akhir siklus dari peserta didik yang sedang diteliti. Pada siklus I pelaksanaan pembelajaran belum berjalan sesuai rencana dan hasil yang didapatkan pun masih kurang dari indikator yang telah ditentukan, masih kurangnya indikator keberhasilan disebabkan oleh banyaknya peserta didik yang kurang berperan aktif dalam pembelajaran dan model pembelajaran yang diterapkan masih terkesan asing bagi peserta didik dan juga oleh guru yang masih terbiasa menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran yang dilaksanakan. Pada siklus II pelaksanaan pembelajaran sudah lebih baik dari siklus I, hal itu dapat dilihat dari peserta didik yang sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran Saintifik dengan pendekatan Problem Based Learning sehingga peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran yang dilaksanakan dan hasil belajar peserta didik pada siklus II sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Indikator keberhasilan penelitian ini dilihat dari hasil belajar peserta didik yaitu secara klasikal, 85% peserta didik mencapai ketuntasan belajar minimal 80. Dari hasil penelitian, rata-rata hasil belajar kognitif pada siklus I mencapai 84.5 dengan ketuntasan klasikal 82%. Pada siklus II mencapai 84 dengan ketuntasan klasikal 100%.</p>Raisnawati
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153363378Strategi Pendidikan Agama Hindu Dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi Beragama di Era Globalisasi
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/670
<p> Pendidikan merupakan fondasi utama pembangunan sumber daya manusia, dan nilai toleransi beragama tidak dapat dipisahkan dari manusia itu sendiri. Manusia dipandang sebagai makhluk berbudaya, di mana setiap aktivitasnya selalu dilandasi pertimbangan positif maupun negatif yang menjadi bagian dari budaya yang melekat pada dirinya. Individu yang berbudaya adalah mereka yang memiliki akal, budi, serta pendidikan sebagai penopang untuk mendorong kemajuan peradaban. Terdapat tiga strategi utama yang berperan dalam mewujudkan peradaban yang berorientasi pada toleransi beragama. Pertama, kebudayaan. Kebudayaan dalam ajaran Hindu menjadi strategi kunci dalam menghadapi dinamika perubahan global. Hindu tidak pernah terlepas dari kehidupan dan budaya manusia, sebab agama ini berfungsi sebagai milik dan sarana manusia serta budaya untuk mencapai keharmonisan, kesejahteraan, serta keyakinan kepada Sang Hyang Widhi Wasa / Ranying Hatala Langit (Tuhan Yang Maha Esa). Globalisasi sebagai keniscayaan menuntut kesiapan menghadapi perubahan yang semakin cepat, ibarat bola salju yang terus menggelinding. Kedua, pendidikan agama Hindu. Pendidikan agama Hindu menjadi strategi efektif dalam merespons pengaruh globalisasi. Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, pendidikan agama Hindu diarahkan agar peserta didik mampu menghadapi tantangan global melalui internalisasi nilai-nilai fundamental Hindu dalam kurikulum, sehingga menjadi wujud nyata dari ajaran agama Hindu. Dengan demikian, Hindu mampu memberikan jawaban atas tantangan yang muncul dalam upaya menjaga eksistensi agama dan budaya. Ketiga, toleransi beragama. Dalam menghadapi era globalisasi menuju Indonesia yang lebih baik, peningkatan kualitas hidup dapat diwujudkan melalui pembinaan hubungan yang dilandasi toleransi yang benar antarumat beragama.</p>Klentie
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153379385Peran Tokoh Agama Dalam Transformasi Pembentukkan Karakter Siswa di Pasraman Prema Widya Shanti Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/671
<p>Fenomena di era modernisasi dan globalisasi adalah sejauh mana peran tokoh agama dalam memberikan transformasi terhadap teruni teruni di kota Kendari, agar sumber daya manusia tetap berkarakter. Modernisasi dan globalisasi yang didorong oleh kapitalisme dan liberalisme nyatanya menyebabkan setiap umat beriman bebas mendefinisikan agama sesuai keinginannya. Oleh karena itu agama tidak lagi menjadi sumber nilai dan norma bersama sebagai pedoman berperilaku kolektif dalam kehidupan sosial budaya, namun agama sudah menjadi urusan pribadi sehingga setiap individu dapat meninggalkan agama lama dan beralih ke bentuk agama baru yang lebih bermanfaat. praktis untuk mengisi kekosongan spiritual. Hasil penelitian ini adalah; (1) Aspek ajaran yajna yang ditransformasikan menjadi SDM Hindu di kota kendari adalah: (a) Sosialisasi Pelaksanaan Tri Sandhya Puja (b) Melaksanakan Sholat Bulan Purnama dan Tilem (c) Melaksanakan persembahyangan pada Hari Besar Keagamaan lainnya, (d) Melaksanakan doa Sebelum dan Sesudah Kegiatan (e) Menjaga Tempat Suci dan (f) Mempelajari dan mengamalkan ajarannya. Agama. (2) Cara yang dilakukan adalah: (a) Pembinaan Kegiatan Pasraman (b) transformasi nilai-nilai yadnya (c) transformasi bidang keagamaan dan sosial budaya. (3) Hasil transformasi meningkat secara signifikan, dan karakter religius generasi muda umat Hindu juga semakin kuat. Hal ini dapat dibuktikan bahwa masyarakat kota Kendari sangat rukun dan damai, tidak ada tindakan negatif dari warga masyarakat khususnya generasi muda umat Hindu.</p>I Gede Redianta
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153386392Implementasi Model STAD Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti Pada Siswa Kelas IV UPT SD Negeri 138 Mekar Jaya Tahun 2024
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/672
<p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas IV pada matri kemaha kuasaan hyang widhi wasa sebagai cadhu sakti melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Ahcievement Division (STAD). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam beberapa siklus. Siklus tersebut menggunakan tiga tahapan PTK menurut Kemmis dan Mc Taggrart yaitu : 1. Perencanaan, 2. Tindakan dan pengamatan, 3. Refleksi. Hasil penelitian yang dicapai adalah motivasi belajar siswa meningkat yakni pada siklus I motivasi belajar siswa mencapai 56,25% yang berada pada kategori sedang dan pada siklus II motivasi belajar siswa mencapai 66,67% yang berada pada kategori tinggi. Perolehan nilai siswa yang tuntas pada pra siklus hanya 7 orang siswa atau 71,42 %, pada siklus I setelah menerapkan media pembelajaran inovatif berbasis Digital peningkatan signifikan rata-rata (Mean) pada siklus I dengan angka 76,42 dan pada siklus II dengan angka 88,57 terdapat peningkatan rata-rata 12,15. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 138 Mekar Jaya tahun ajaran 2024/2025.</p>Putu Yarsa
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153393399Penggunaan Media Gambar Pada Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti Siswa Kelas VI SDN 1 Mopugad Pada Materi Panca Yadnya
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/673
<p>Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pembelajaran dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Salah satu media pembelajaran yang dirasa tepat digunakan adalah media <em>gambar. </em>Media <em>gambar</em> dapat membantu membangkitkan perhatian, pikiran, dan perasaan siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Metode jigsaw menciptakan suasana belajar yang kolaboratif dan aktif, di mana siswa saling bertukar informasi dan bertanggung jawab terhadap pemahamannya sendiri maupun kelompoknya. Hal ini memberikan dampak positif terhadap motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Penggabungan media gambar dan metode jigsaw menjadi strategi pembelajaran yang menyenangkan dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi, serta menciptakan lingkungan belajar yang interaktif.</p>Ni Wayan Leniati
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153400405Pengaruh Teknologi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Hindu Kelas VI SD Negeri Telok Tahun Pelajaran 2024/2025
https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/674
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Agama Hindu kelas VI SD Negeri Telok tahun pelajaran 2024/2025. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dan dilaksanakan dalam dua siklus melalui metode observasi dan tes. Subjek penelitian adalah 6 siswa beragama Hindu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi seperti video edukatif, e-learning, dan diskusi interaktif dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Peningkatan ini terlihat dari hasil rata-rata nilai siswa yang mencapai kategori “baik” dengan skor 7,22. Penggunaan teknologi terbukti menciptakan suasana belajar yang lebih menarik dan interaktif. Hasil analisis regresi dan korelasi sederhana juga menunjukkan adanya hubungan positif antara pemanfaatan teknologi dengan prestasi belajar. Penelitian ini merekomendasikan penerapan strategi pembelajaran berbasis teknologi secara berkelanjutan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.</p>Finawinata
Copyright (c)
2025-03-312025-03-3153406414