Doa dalam Tradisi Hindu Bali: Fungsi, Struktur, dan Makna Teologisnya indonesia
Main Article Content
Abstract
Dalam tradisi Hindu Bali, doa merupakan unsur sentral dalam pelaksanaan ritual keagamaan maupun dalam praktik spiritual sehari-hari. Ia berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara manusia dengan kekuatan adikodrati, serta sebagai sarana aktualisasi kesadaran religius yang bersifat personal maupun komunal. Studi ini bertujuan untuk mengkaji fungsi, struktur linguistik, dan makna teologis doa dalam konteks praktik keagamaan Hindu Bali, baik yang disampaikan dalam bahasa Sanskerta, Kawi, maupun Bali. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis hermeneutik, fenomenologis, dan linguistik struktural. Data diperoleh melalui dokumentasi teks doa dari lontar-lontar suci (seperti Lontar Tutur Aji Sanghyang Atma dan Lontar Tutur Bhuwana Kosa), observasi terhadap pelaksanaan doa dalam ritual (seperti piodalan, pujawali, dan nyastra), serta wawancara dengan sulinggih, pemangku, dan umat. Temuan menunjukkan bahwa doa dalam Hindu Bali memiliki struktur tripartit: pembukaan (manggala), inti permohonan (utama), dan penutup (pamuput), yang masing-masing mengandung unsur pujian (stuti), pengakuan (prarthana), dan penyatuan batin (yoga). Fungsi doa tidak terbatas pada dimensi spiritual, tetapi juga mencakup fungsi pedagogis, sosial, dan kosmologis. Doa memperkuat kesadaran etis, mempererat solidaritas antarumat, serta menegaskan posisi manusia dalam tatanan kosmos yang harmonis. Dalam perspektif teologi Hindu Bali, doa dipahami sebagai wujud bhakti, karma, dan jnana yang menyatu dalam pengalaman religius yang utuh. Simpulannya, doa adalah ekspresi spiritual yang kompleks, yang merepresentasikan sistem kepercayaan Hindu Bali secara menyeluruh dan mencerminkan integrasi antara teks suci, tubuh, dan kosmos
Article Details
References
Eiseman, F. B., Jr. (1990). Bali: Sekala and Niskala, Volume I – Essays on Religion, Ritual, and Art. Berkeley: Periplus Editions.
Eliade, M. (1961). The Sacred and the Profane: The Nature of Religion (W. R. Trask, Trans.). New York: Harcourt Brace. (Original work published 1957)
Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures: Selected Essays. New York: Basic Books.
Titib, I. M. (2003). Teologi dan Filsafat Hindu. Surabaya: Paramita.
Wiana, I. K. (2002). Agama Hindu: Dharma, Upacara dan Etika. Surabaya: Paramita.
Windia, W., & Sudharta, I. M. G. (2006). Panduan Pelaksanaan Upacara Yadnya dalam Kehidupan Umat Hindu. Denpasar: Widya Dharma.
Sura, I. G. N. (2010). Makna Teologis Mantra dalam Tradisi Hindu Bali. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 4(1), 55–70.
Mudana, I. G. (2017). Fungsi Doa dan Upakara dalam Konteks Bhakti Yoga. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Hindu, 11(1), 35–48.