PERANAN GURU AGAMA HINDU DALAM MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG SISWA DI SD NEGERI 7 AMPARITA

Main Article Content

Itemmawela

Abstract

Sekolah dasar merupakan usia anak-anak dianggap sebagai fase emas dimana mereka sedang mengalami pembentukan karakter dan identitas diri. Seorang anak yang masih dalam tahap pencarian jati diri dan pengembangan karakter akan mudah sekali terpengaruh oleh hal-hal yang negatif meskipun itu bertentangan dengan tata susila yang berlaku dan ajaran agama. Selain itu, juga karena orang tua yang kurang perhatian pada anaknya, sehingga anaknya melakukan hal-hal yang tidak baik. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, peran seorang guru atau pendidik dalam membentuk kepribadian dan kreatifitas anak sangat berkaitan erat, setidaknya dalam hidupnya sejak dari taman kanak-kanak hingga kuliah di perguruan tinggi. Jadi bagaimana mungkin peran seorang guru khususnya guru Agama Hindu tidak menjadi sesuatu hal yang mendapatkan prioritas lebih dari masyarakat untuk dapat menangkal dan membenahi perilaku anak yang semakin hari semakin meresahkan kita sebagai dampak dari era globalisasi. Para Guru Agama Hindu perlu terus meningkatkan kesadarannya bahwa tujuan pendidikan Agama Hindu tidak hanya menyangkut ranah kognitif tetapi juga ranah afektif dan psikomotor. Pengetahuan dan pemahaman ajaran Agama Hindu yang tinggi tidak akan berarti dan bermakna bagi siswa, keluarga dan masyarakat jika tidak dibarengi oleh pembentukan sikap dan perilaku yang mulia. Dengan kata lain pendidikan Agama Hindu harus lebih diarahkan pada pembentukkan kecerdasan emosional dan spiritual, bukan kecerdasan intelektual.

Article Details

How to Cite
Itemmawela. (2023). PERANAN GURU AGAMA HINDU DALAM MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG SISWA DI SD NEGERI 7 AMPARITA. WIDYALAYA: Jurnal Ilmu Pendidikan, 237-243. Retrieved from https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/386
Section
Articles

References

B. Uno, Hamzah. 2008. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Lisnaeni, Ni Wayan. 2011. Peranan Guru Agama Hindu Dalam Meningkatkan Kesusilaan Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tegalalang, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Guanyar. Skripsi (tidak diterbitkan). Program Sarjana (S1) Ilmu Agama Universitas Hindu Indonesia.
Misna, I Made. 2010. Peranan Guru Agama Hindu dalam Menanamkan Etika Pada Anak Di Pesraman Remaja Banjar Waru Desa Klump Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Skripsi (tidak diterbitkan). Program Sarjana (S1) Ilmu Agama Universitas Hindu Indonesia.
Muslich, Mansur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Narbuko, Cholid dan H. Abu Achmadi. 2007. Metode Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.
Netra, Anak Agung Gde Oka. Pengertian dan Tujuan Agama Hindu. http://www.parisada.org/index.php?option=com_content&task=view&id=36&Itemid=29, di Unduh : 31 Mei 2012.
Niniek Sri wahyuni dan Yusniati. Manusia dan Masyarakat Pelajaran Sosiologi untuk Kelas 1 SMU. Ganexa Exact.
Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pespektif Rancangan Penelitian. Jakarta : Ar- Ruzz Media
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung : Alfabeta
Sandika, I Ketut. 2011. Pendidikan Menurut Veda Shadana Spiritual Bagi Generasi Muda. Denpasar : Pustaka Bali Post.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Stanadar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Sura, I Gede. 1993. Pengendalian Diri Dan Etika Dalam ajaran Agama Hindu. Jakarta : Hanuman Sakti.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Titib, I Made. 2006. Menumbuhkembangkan Pendidikan Budhi Pekerti Pada Anak (Perspektif Agama Hindu). Denpasar : Pustaka Bali Post.
Yadnyawati, Ida Ayu Gede. Perkembangan Peserta Didik. Denpasar : Widya Dharma.
Zuria, Nurul. 2008. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan. Jakarta : Bumi Aksara.