Tradisi Nyepi Luh Dan Nyepi Lanang Di Desa Pakraman Ababi, Kec. Abang, Kab. Karangasem (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)

Main Article Content

Ni Luh Putu Juwita Dewi Novianti

Abstract

Nyepi Lanang dan Nyepi Luh di Desa Adat Ababi telah diwariskan dari generasi ke generasi. Nyepi Lanang dilakukan pada hari Sukra Wage Landep, atau sehari setelah Tilem Kawulu. Tradisi ini diadakan setahun sekali secara rutin. Laki-laki melakukan Nyepi Lanang setelah melakukan upacara Usaba di Pura Dalem Ababi. Sedangkan Nyepi Luh (istri), dilakukan pada Wraspati Kliwon Kelawu, atau sehari setelah upacara piodalan di Pura Kedaton, Desa Adat Ababi, yang dilakukan di setiap Tilem Kapitu di Pura Kedaton. Tradisi Nyepi Luh dan Nyepi Lanang dilaksanakan secara bertahap. Ini dimulai dengan para prajuru adat berkumpul di Pura Puseh, nyelampar, nyirenin, berkumpul, ngayah, dan menjaga Kalesan. Upacara Ngejaga, Nyepi, dan Ngembak Geni membentuk prosesi Nyepi Luh dan Nyepi Lanang.


Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data yang digunakan adalah reduksi, penyajian, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Pendidikan agama Hindu terdiri dari nilai-nilai tattwa (religius), susila (etika), dan ritual (upacara). Nilai-nilai ini diterapkan dalam praktik Nyepi Luh dan Nyepi Lanang.

Article Details

How to Cite
Ni Luh Putu Juwita Dewi Novianti. (2024). Tradisi Nyepi Luh Dan Nyepi Lanang Di Desa Pakraman Ababi, Kec. Abang, Kab. Karangasem. WIDYALAYA: Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(1), 131-139. Retrieved from https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/599
Section
Articles

References

Dyatmika, I. K. W., & Sudarsana, I. K. Struktur Ajaran dan Fungsi Pendidikan Agama Hindu Dalam Lontar Cempaka Wilis Teaching Structure and Function of Hindu Religious Education in Lontar Cempaka Wilis.
Fariski, A. I., & Ratnawati, N. (2024). Eksistensi Tradisi Pernikahan Walagara di Desa Sapikerep Kabupaten Probolinggo. Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 4(1), 71-87.
Naraswari, N. P. A. S., & Aprianti, A. (2021). Aktivitas Komunikasi Ritual Pada Tradisi Omed-Omedan Banjar Kaja Sesetan Denpasar Bali. Public Inspiration: Jurnal Administrasi Publik, 6(1), 19-28.
Parmilyasari, P. V. (2024). Integrasi Konsep Knowing, Doing, Caring dalam Pembelajaran Agama Hindu bagi Anak Usia Dini: Pendekatan Holistik. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu, 15(1), 12-24.
Saniarta, W. (2023). Nilai-Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Tradisi Pesangkepan Tilem Di Desa Batukaang Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. JAPAM (Jurnal Pendidikan Agama), 3(02), 157-162.
Setiawan, A., Rahardjo, A., & Widhiastuti, S. (2021). "Peran Perempuan dalam Pengajaran Moral dan Spiritualitas di Lingkungan Keluarga." Jurnal Ilmu Keluarga dan Pendidikan, 10(2), 115-128.
Sukerni, N. M. Ritual Nyepi Luh & Nyepi Muani.
Sukrawati, N. M. (2017). Nilai Didaktis Upacara Pacaruan Sasih Kaenem Di Pura Pasek Ngukuhin, Desa Pakraman Tonja, Kota Denpasar. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 17(2), 86-97.
Tanaya, I. K. D., Mudana, I. W., Si, M., & Sendratari, L. P. (2015). Nyepi Luh Dan Nyepi Muani Di Desa Pekraman Ababi, Abang, Karangasem, Bali Sebagai Sumber Belajar Sejarah SMA. Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah, 3(3).