Eco-Spirituality Pendidikan Agama Hindu: Peran Konsep Tri Hita Karana dalam Membentuk Kesadaran Lingkungan Siswa Sekolah Dasar

Main Article Content

I Made Budhayana

Abstract

Krisis lingkungan global yang ditandai polusi udara, deforestasi, dan krisis sampah plastik membutuhkan pendekatan pendidikan transformatif. Pendidikan lingkungan konvensional dinilai gagal membentuk kesadaran ekologis holistik karena mengabaikan dimensi spiritual-etis, padahal internalisasi nilai spiritual terbukti efektif memicu perubahan perilaku jangka panjang. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul pembelajaran berbasis filosofi Tri Hita Karana, harmonisasi hubungan manusia-Tuhan (Parhyangan), sesama (Pawongan), dan alam (Palemahan), untuk membentuk kesadaran lingkungan siswa sekolah dasar di daerah rentan ekologis. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods eksplanatori dengan pendekatan Research and Development (R&D) diterapkan pada 30 siswa kelas IV-VI SD Negeri 177 Cendana Hitam, Kab. Luwu Timur. Data dikumpulkan melalui pre-test/post-test, observasi partisipatif, wawancara, dan analisis kurikulum, dianalisis secara kuantitatif (paired t-test) dan kualitatif (NVivo 12). Hasil menunjukkan peningkatan signifikan skor kesadaran lingkungan holistik (pre-test = 62,3; post-test = 78,5; p = 0,001), mencakup tiga aspek: pengetahuan ekologi (65,2→82,1) melalui pemahaman karmaphala (hukum sebab-akibat) dalam konteks pencemaran sungai; sikap ramah lingkungan (58,7→75,3) lewat ritual Bhumi Puja dan hasil perilaku praktis (63,0→78,2) dengan 85% siswa konsisten memilah sampah organik sebagai yadnya. Temuan membuktikan eco-spirituality berbasis kearifan lokal mampu menyinergikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Implikasi kebijakan mencakup revisi kurikulum (30% konten aplikatif Tri Hita Karana), pelatihan guru berbasis ritual lokal, dan kolaborasi sekolah-komunitas adat dalam restorasi ekosistem. Model ini selaras dengan SDGs tujuan 4 (pendidikan berkualitas) dan 13 (penanganan iklim), serta dapat diadaptasi ke budaya lainnya. Keterbatasan penelitian terletak pada lingkup sampel pedalaman, sehingga diperlukan uji coba lebih luas di daerah urban dan non-Hindu.

Article Details

How to Cite
I Made Budhayana. (2024). Eco-Spirituality Pendidikan Agama Hindu: Peran Konsep Tri Hita Karana dalam Membentuk Kesadaran Lingkungan Siswa Sekolah Dasar. WIDYALAYA: Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(2), 154-162. Retrieved from https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/626
Section
Articles

References

Bappeda Bali. (2023). Laporan implementasi program adiwiyata di Bali. Pemerintah Provinsi Bali.
BPS Luwu Timur. (2023). Statistik lingkungan hidup Kabupaten Luwu Timur 2023. Badan Pusat Statistik.
Chawla, L. (2020). Childhood nature connection and constructive hope: A review of research on connecting with nature and coping with environmental loss. People and Nature, 2(3), 619–642.
Cichocka, A. (2016). Environmental Education in Primary Schools. Journal of Sustainability Education, 10(2), 45-60.
Dwivedi, O. P. (2022). Dharma and ecology: Hindu perspectives on environmental issues. Religions, 13(8), 702.
FAO. (2020). Global Forest Resources Assessment 2020. Food and Agriculture Organization.
Fien, J. (2020). Education for the Anthropocene: Posthumanist implications for curriculum and pedagogy. Australian Journal of Environmental Education, 36(3), 193–208.
Garnett, S. T., Burgess, N. D., & Fa, J. E. (2023). A spatial overview of the global importance of Indigenous lands for conservation. Nature Sustainability, 6(3), 1–9.
Gulo, Y. (2022). Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Bali. Denpasar: Udayana Press.
Marchlewska, M., et al. (2019). Eco-Spirituality and Environmental Awareness. Journal of Environmental Psychology, 33(4), 112-125.
Kollmuss, A., & Agyeman, J. (2021). Mind the gap: Why do people act environmentally and what are the barriers to pro-environmental behavior? Environmental Education Research, 28(2), 1–25.
Marchlewska, M., Cichocka, A., & Kossowska, M. (2019). Religious eco-spirituality: Connecting religion and environmental concern in a full-cycle model. Journal of Environmental Psychology, 65, 101331.
Mayer, F. S., & Frantz, C. M. (2021). The connectedness to nature scale: A measure of individuals’ feeling in community with nature. Journal of Environmental Psychology, 24(4), 503–515.
Naess, A. (2008). Ecology of wisdom: Writings by Arne Naess. Counterpoint.
Orr, D. W. (2020). Earth in mind: On education, environment, and the human prospect. Island Press.
Sudarsana, I. K. (2018). Pendidikan Karakter Hindu. Denpasar: Jayapangus Press.
Sudarsana, I. K. (2021). Analisis kurikulum pendidikan agama Hindu di era global. Jurnal Ilmiah Pendidikan Hindu, 10(2), 45–60.
Sulistyawati, P. E. (2020). Eco-Spirituality dalam Tradisi Hindu. Jakarta: Rajawali Press.
Tucker, M. E. (2017). Religion and ecology: Survey of the field. In B. R. Taylor (Ed.), The Encyclopedia of Religion and Nature (pp. 1376–1389).
Tucker, M. E., & Grim, J. (2022). Religious contributions to ecological sustainability: A multi-faith analysis. Worldviews: Global Religions, Culture, and Ecology, 26(3), 245–267.
UNEP. (2022). Drowning in plastics: Marine litter and plastic waste vital graphics. United Nations Environment Programme.
UNESCO. (2022). Reimagining our futures together: A new social contract for education. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.
UNICEF. (2023). Water security for all. United Nations Children’s
WHO. (2021). Ambient air pollution: Health impacts. World Health Organization.