Tari Joged Gandangan Pingit Pada Upacara Piodalan di Pura Gria Sakti Alas Angker, Dusun Jungut, Desa Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung Perspektif Pendidikan Agama Hindu

Abstract

Agama Hindu dan kesenian Bali mempunyai hubungan yang erat. Kesenian diabdikan untuk kepentingan keagamaan, demikian juga dengan kesenian yang mendukung pelaksanaan agama tidak terlepas dari iringan seni. Salah satu kesenian yang memiliki hubungan sinergi dengan ritual agama Hindu adalah Tari Joged Gandangan Pingit. Upacara keagamaan yang mementaskan tarian sakral yang termasuk tari bebali ini adalah upacara Piodalan di Pura Gria Sakti Alas Angker. Tari Joged Gandangan Pingit merupakan tarian sakral yang ditarikan oleh satu orang gadis yang dalam pementasannya menggunakan lakon Calonarang dan diiringi oleh gambelan tingklik dengan laras pelog. Mengingat Tari Joged Gandangan Pingit ini termasuk tari sakral yang tergolong tarian langka yang perlu dilestarikan, maka peneliti teregerak untuk mengangkat penelitizn terkait tari tersebut dengan judul : Pementasan Tari Joged Gandangan Pingit pada Upacara Piodalan di Pura Gria Sakti Alas Angker Dusun Jungut, Desa Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung (Perspektif Pendidikan Agama Hindu). Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian mengangkat tiga permasalahan yang akan dibahas antara lain: (1) Bagaimanakah struktur pementasan tari Joged Gandangan Pingit dalam Upacara Piodalan di Pura Gria Sakti Alas Angker?, (2) Apakah fungsi pementasan tari Joged Gandangan Pingit dalam Upacara Piodalan di Pura Gria Sakti Alas Angker?, (3) Nilai-nilai pendidikan agama Hindu apakah yang terkandung dalam pementasan tari Joged Gandangan Pingit pada Upacara Piodalan di Pura Gria Sakti Alas Angker?. Adapun tujuan penelitian ini yaitu : (1) Untuk mengetahui struktur pementasan tari Joged Gandangan Pingit  dalam Upacara Piodalan di Pura Gria Sakti Alas Angker, (2) Untuk mengetahui fungsi pementasan tari Joged Gandangan Pingit dalam Upacara Piodalan di Pura Gria Sakti Alas Angker, (3) Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan agama Hindu yang terkandung dalam pementasan tari Joged Gandangan Pingit pada Upacara Piodalan, dan untuk memperkenalkan keberadaan tari Joged Gandangan Pingit kepada masyarakat umum. Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan rumusan masalah, peneliti mempergunakan teori untuk membedah masalah pada pementasan tari Joged Gandangan Pingit antara lain adalah (1) Teori Fungsional Struktural untuk membedah mengenai struktur pementasan tari Joged Gandangan Pingit, (2) Teori Sakral Profan untuk membedah proses pementasan pementasan tari Joged Gandangan Pingit dari profan ke sakral, (3) Teori Nilai untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan agama Hindu yang terkandung pada pementasan tari Joged Gandangan Pingit.  Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa : observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis data, maka dapat disimpulkan struktur pementasan tari Joged Gandangan Pingit antara lain : (1) Tahap persiapan, terdiri dari Nedunang Ilen-ilen, Mapiuning di tempat pentas, dan Nunas gelungan; (2) Tahap pementasan atau Masolah terdiri dari dua babak yaitu babak lakon Calonarang dan babak Gandrangan; (3) Tahap penutup atau Ngatukang gelungan. Fungsi dari tari Joged Gandangan Pingit dalam upacara Piodalan di Pura Gria Sakti Alas Angker dusun Jungut adalah sebuah tari pengiring upacara Piodalan di Pura Gria Sakti Alas Angker, sebagai Maliang-liang dan sebagai penyineb dalam  upacara Piodalan di Pura Gria Sakti Alas Angker. Nilai-nilai pendidikan agama Hindu yang terkandung dalam pementasan tari Joged Gandangan Pingit adalah nilai tattwa, etika, estetika dan sosial budaya.