Model Pembelajaran Nilai Agama dan Moral Bagi Anak Usia Dini Berorientasi Konstruktivistik

Abstract

Pendidikan usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar dan menempati kedudukan besar sebagai usia emas dan sangat strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia. Program PAUD diharapkan mampu menumbuhkembangkan perkembangan anak usia dini. Aspek yang berkembang pada anak usia dini yakni fisik, motorik, bahasa, kognitif, sosial-emosional, nilai agama, dan moral. Aspek terpenting yang perlu dikembangkan oleh anak usia dini adalah aspek moral dan agama. Proses pembelajaran nilai moral dan agama di PAUD yang cenderung kognitivistik bahkan behavioristik tersebut berimplikasi pada perilaku peserta didik di PAUD. Penerapan pembelajaran konstruktivistik dalam penanaman nilai agama dan moral perlu diterapkan, supaya nilai moral dan agama pada diri anak usia dini dapat tertanam dengan baik. Pendekatan konstruktivistik adalah cara pandang pembelajaran yang berbasis filsafat konstruktivisme, yakni filsafat pengetahuan yang menyatakan bahwa pengetahuan seseorang itu dibangun sendiri oleh peserta didik. Kegiatan yang dapat dilakukan melalui pendekatan pembelajaran konstruktivistik untuk mengembangkan nilai agama dan moral adalah (1) Membiasakan anak untuk berdoa dan menyanyikan lagu-lagu keagamaan secara sederhana, (2) Pengenalan adanya bermacam-macam agama yang dianut oleh masyarakat. (3) Pengenalan cara beribadah menurut keyakinannya perlu diberikan kepada anak sebagai upaya menumbuhkan keimanan, sehingga menjadi kehidupan yang religius, dan (4) Pengenalan terhadap ciptaan Tuhan dalam bentuk mensyukuri kekayaan alam sekitar melalui kegiatan menjaga dan merawat tanaman atau hewan peliharaan. Dalam pembelajaran konstruktivistik, peran pembelajar (pendidik) adalah sebagai fasilitator, yakni orang yang tugasnya memberi kemudahan-kemudahan dalam proses belajarnya pebelajar agar mereka bisa belajar sendiri dengan mudah.