Menumbuhkan Nilai Pendidikan Karakter Religius Melalui Mantra Dan Yatra Sebagai Media Komunikasi Interpersonal Dengan Tuhan Dalam Agama Hindu

Main Article Content

Ni Rai Vivien Pitriani

Abstract

Penulisan artikel ini disusun untuk mengungkap tentang bagaimana menumbuhkan nilai Pendidikan karakter religius melalui Mantra dan Yatra sebagai media komunikasi interpersonal dengan Tuhan dalam Agama Hindu. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptif   kualitatif dimana   seting   tempat   kondisi   dan   situasinya sebagai   data langsung, menggunakan pendekatan fenomenologis. Hasil dari kajian ini mengungkapan bahwa untuk menumbuhkan nilai Pendidikan karakter religius harus dimulai dengan pembiasaan hingga menjadi kebiasaan. Hal ini dilakukan dengan pembentukan kebiasaan yang baik dan meninggalkan yang buruk melalui bimbingan, latihan   dan   kerja   keras. Pembentukan   kebiasaan   tersebut   akan   menjadi   sebuah karakter kuat melalui penanaman nilai yang dibentuk dengan penghayatan dan pengalaman anak. Anak harus selalu dilibatkan untuk ikut   melakukan   persembahyangan, untuk memohon keselamatan , tuntunan, kesehatan  dan  terhindar  dari  marabahaya. Mengajarkan anak untuk selalu jujur, bersyukur, dan hidup toleransi. Hal tersebut akan terwujud dengan mengajarkan anak untuk selalu memanjatkan doa sehari-hari, yang diucapkan dengan mantra sekaligus artinya. Semua aktivitas selalu diiringi dengan doa, selain doa, anak juga diajarkan menghafalkan mantra puja Tri Sandhya, dan hari-hari tertentu anak diajak untuk melakukan persembahyangan yang berkaitan dengan Yantra. Mantra dan Yatra adalah saling berhubungan karena setiap Yatra mempunyai mantra masing-masing. Berdoa, Tri Sandhya, Sembahyang, Japa merupakan media untuk mengadakan komunikasi langsung dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Keadaan ini disebut dengan Komunikasi Interpersonal, karena manusia menjalin hubungan timbal balik dengan Tuhannya. Manusia memuja keagungan Tuhan melalui Mantra dan Yatra demikian juga Tuhan  akan memberikan anugerah kepada setiap umatnya yang melaksanakan semua itu dengan rasa tulus iklas serta membuat Tuhan merasa senang. Komunikasi interpersonal dapat mendekatkan manusia dengan Tuhannya.

Article Details

How to Cite
Vivien Pitriani, N. R. (2020). Menumbuhkan Nilai Pendidikan Karakter Religius Melalui Mantra Dan Yatra Sebagai Media Komunikasi Interpersonal Dengan Tuhan Dalam Agama Hindu. WIDYALAYA: Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(1), 90-100. Retrieved from https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/76
Section
Articles

References

Arni, Muhammad. (2005). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Astuti, N. W. Y., & Suadnyana, I. B. P. E. (2020). Konsep Ketuhanan Dalam Lontar Tutur Parakriya. Genta Hredaya: Media Informasi Ilmiah Jurusan Brahma Widya STAHN Mpu Kuturan Singaraja, 4(2), 164-175.
Bhāsya of Sāyanācārya. 2005. Rgveda Samhitā VIII IX X. Surabaya: Pāramita.
Cudamani. 1993. Pengantar Agama Hindu. Jakarta : Hanuman Sakti
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Danielou, Alain. 1964. Hindu Polytheism, Routledge & Kegan Paul. London
Dwaja, I Gusti Ngurah & I Nengah Mudana. 2018. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMA kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Effendy, Onong Uchjana. 2002. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Gunawijaya, I. W. T. (2020). Teologi Seks dalam Penciptaan Keturunan Suputra. Genta Hredaya, 3(2).
Gunawijaya, I. W. T., & Srilaksmi, N. K. T. (2020). Hambatan Pembelajaran Agama Hindu Terhadap Siswa Tuna Netra di Panti Mahatmia. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 510-520.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Kelas XI. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Mantik, Agus S. 2007. Bhagawad Gita. Surabaya: Paramita
Maswinara, I Wayan. 2003. Srimad Bhagawad Gita Dalam Bahasa Sanskrta, Inggris dan Indonesia. Surabaya : Paramita
Maswinarta I Wayan. 2008. Reg Veda Samhitā Mandala I II III. Surabaya: Paramita.
Maswinarta I Wayan. 2004. Reg Veda Samhitā Mandala IV V VI VII. Surabaya: Paramita.
Mulyana, Deddy (2000). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurwardani, Paristiyanti. 2016. Pendidikan Agama Hindu : buku ajar mata kuliah wajib umum.
Purandina, I Putu Yoga & I Made Astra Winaya. 2020. Pendidikan Karakter di Lingkungan Keluarga Selama Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19. Cetta:Jurnal Ilmu Pendidikan
Putra. 2005. Cudamani Kumpulan Kuliah-Kuliah Agama Hindu. Denpasar: Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Bali.
Suasthi, I. G. A., & Suadnyana, I. B. P. E. (2020). Membangun Karakter “Genius” Anak Tetap Belajar Dari Rumah Selama Pandemi Covid-19 Pada Sekolah Suta Dharma Ubud Gianyar. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 431-452.
Titib, I Made. 2009. Tri Sandhya Sembahyang dan Berdoa. Surabaya: Paramita
Titib, DR. I Made. 2003. Teologi dan Simbul-simbul agama Hindu. Surabaya: Paramita
Titib, I Made. 1996. Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan. Surabaya: Paramita.
Titib, I Made. 2008. Itihasa Ramayana dan Mahabharata (Viracarita) Kajian Kritis Sumber Ajaran Hindu. Surabaya: Paramita.
_______________. 2005. Kamus Istilah Agama Hindu. Denpasar: Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Bali
_______________. 2007. Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-aspek Agama Hindu. Surabaya: Paramita
Untara, I. M. G. S., & Somawati, A. V. (2020). Internalisasi Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini Dalam Keluarga Hindu Di Desa Timpag Kabupaten Tabanan. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 333-358.