Kajian Pendidikan Agama Hindu Dalam Tradisi Sangkep Krama Adat Pada Anggarkasih Di Pura Dalem Banjar Adat Desa Poh Bergong Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng

Main Article Content

I Made Wardoyo

Abstract

Tradisi Sangkep Krama Adat pada Anggarkasih di Pura Dalem  Banjar Adat Poh Desa Poh Bergong Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng dilaksanakan di Pura Dalem Banjar Adat Poh Desa Adat Poh Bergong, Sangkep merupakan sebuah tradisi yang diwariskan oleh leluhur secara turun temurun. Dalam pelaksanaan Tradisi Sangkep hanya diikuti oleh Krama pria yang sudah menikah. Proses pelaksanaan Tradisi Sangkep Krama Adat pada Anggarkasih di Pura Dalem  Banjar Adat Poh Desa Poh Bergong Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng di bagi menjadi dua yakni, meliputi tahap awal dan tahap inti. Dalam tahap awal, dilaksanakan Pembagian petugas (saye) yang nantinya akan membawa sarana prasarana dalam  sangkep seperti : canang raka, jajan kukus, cane dan tuak manis. Nimbang dan nanding jajan kukus dan piuning.  Tahap inti pelaksanaan Tradisi Sangkep Krama Adat pada Anggarkasih di Pura Dalem  Banjar Adat Poh Desa Poh Bergong Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng yaitu, Penyarikan banjar adat  mengumumkan krama baru (anyar) dan mengumumkan krama adat yang sudah berhenti menjadi anggota krama adat (Nyade). Penelitian ini merupakan penelitian  kualitatif dengan pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, melakukan observasi secara langsung dan dokumentasi.

Article Details

How to Cite
I Made Wardoyo. (2020). Kajian Pendidikan Agama Hindu Dalam Tradisi Sangkep Krama Adat Pada Anggarkasih Di Pura Dalem Banjar Adat Desa Poh Bergong Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. WIDYALAYA: Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(2), 160-171. Retrieved from https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/85
Section
Articles

References

Bertens, K. (1997). Etika. Jakarta : Gramedia.
Darmawan, I. P. A. (2020). ANIMISME DALAM PEMUJAAN BARONG BULU GAGAK DI BALI. Genta Hredaya, 4(1).
Darmawan, I. P. A. (2020). Pemujaan Barong di Bali dalam Pandangan Animisme Edward Burnett Tylor. Sanjiwani: Jurnal Filsafat, 10(2), 147-153.
Gunawijaya, I. W. T. (2020). PENGUSADHA DALAM FILSAFAT YOGA DARSANA (Studi Kasus di Desa Payangan, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan). Widya Katambung, 11(1), 71-79.
Kaler, I. G.K.(1994), Butir-butir Tercecer Tentang Adat Bali, Penerbit Kayu Mas Agung, Denpasar.
Suadnyana, I. B. P. E. (2020). DESA PAKRAMAN SEBAGAI LEMBAGA ADAT DAN LEMBAGA AGAMA BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT HINDU DI BALI. Dharma Duta, 18(1), 21-32.
Suadnyana, I. B. P. E., & Gunawijaya, I. W. T. (2020). Akibat Hukum Terhadap Hak Masyarakat Adat dalam Peralihan Agama di Desa Adat Dalung. Pariksa, 3(1).
Sujana, I.dkk. “TRADISI SANGKEPAN KRAMA PADA PURNAMA-TILEM DI DESA PAKRAMAN PAUSAN KECAMATAN PAYANGAN-GIANYAR (KAJIAN SOSIO RELIGIUS).” Jurnal Penelitian Agama Hindu 2.1 (2018): 280 -286.
Surpha, I.W, (1995), Eksistensi Desa Adat Di Bali,Penerbit Upada Sastra, Denpasar
Untara, I. M. G. S., & Somawati, A. V. (2020). Internalisasi Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini Dalam Keluarga Hindu Di Desa Timpag Kabupaten Tabanan. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 333-358.
Untara, I. M. G. S., & Rahayu, N. W. S. (2020). Bissu: Ancient Bugis Priest (Perspective On The Influence Of Hindu Civilization In Bugis Land). Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science and Religious Studies, 4(2), 243-249.
Untara, I. M. G. S. (2020). KOSMOLOGI HINDU DALAM TEKS PURWA BHUMI KAMULAN. Widya Katambung, 11(1), 34-43.
Titib. I.M. (2003). Teologi dan Simbol-simbol dalam Agama Hindu, Paramita, Surabaya,
Wiana, K.. (2002). Eda vakya tuntunan praktis memahami Veda. Denpasar : Pustaka Bali Post.
Winangun, Y.W.W. (1990). Masyarakat Bebas Struktu:Liminalitas dan Komunitas Menurut Victor Turner. Yogyakarta: Kanisius.
Yuniastuti, N. W., Trisdyani, N. L. P., & Suadnyana, I. B. P. E. (2020). PERTUNJUKAN TOPENG BONDRES SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN AGAMA HINDU. Maha Widya Duta, 4(1), 23-34.