Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Cerita Ratnakara

Main Article Content

Ni Wayan Ferilawati

Abstract

Masyarakat Indonesia khususnya dalam Agama Hindu memiliki kearifan local tersendiri yang merupakan budaya asli yang telah diturunkan secara turun-temurun. Salah satu kearifan local masyarakat Hindu adalah sastra, salah satunya cerita Ratnakara. Didalam cerita tersebut terdapat niali pendidikan Agama Hindu yang secara langsung dapat diteraapkan dalam menjalani hidup diduna ini. Dengan demikian peneliti tertarik untuk meneliti secara lebih luas dalam cerita Ratnakara yang di karang oleh Sugih Arta. Penelitian ini berbentuk rancangan kualitatif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik kepusatakaan dan teknik studi dokumen. Setelah data terkumpul, data di analisis dengan menguraikan keadaan yang di dapat dari sumber buku, sehingga diperoleh kesimpulan yang bersifat umum. Berdasarkan analisis tersebut, diperoleh simpulan sebagai  sebagai hasil penelitian, sebagai berikut : Nilai Agama Hindu meliputi nilai etika,yakni Ratnakara mampu bertobat  dan dapat menempuh jalan benar sehingga ia dapat menjadi orang yang suci dan bijak. Nilai karmaphala, yakni ketika Ratnakara tidak mempunyai rasa welas asih terhadapat semua makhluk dan ia juga menjadi seorang perampok hutan, dapat diberikan ganjaran oleh Dewa Rsi Naradha, sketika itu Ratnakara sadar akan perbuatannya, dan ia bukanlah apa-apa. Nilai pengendalian diri, yakni ketika Dewa  Rsi Naradha memberikan petunjuk terhadap Ratnakara agar ia menghentikan kegiatan yang tidak berguna itu, dengan melaksanakan ajaran pengendalian diri Tapa, Brata, Yoga dan Samadhi. Ratnakara pun berhasil melaksankan perintah Dewa Rsi Naradha, ia pun menjadi orang suci nan bijak.

Article Details

How to Cite
Ni Wayan Ferilawati. (2020). Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Cerita Ratnakara. WIDYALAYA: Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(2), 245-252. Retrieved from https://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/article/view/98
Section
Articles

References

Agastia, Ida Bagus Gede. 1980. “geguritan sebuah karya cipta sastra bali” fakultas sastra universitas udayana denpasar.
Arifin, H.M. 1993. Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta:Bumi Aksara.
Asmaranata, I Made Adi, 2008. Konsep Pendidikan menurut cerita Bawang Kesuna Implementasinya Dalam Lingkungan Keluarga. Denpasar.
Danandjaja, James.2002. Folklor Indonesia ( Cetakan Keenam ). Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.
Darmawan, I. P. A. (2020). ANIMISME DALAM PEMUJAAN BARONG BULU GAGAK DI BALI. Genta Hredaya, 4(1).
Darmawan, I. P. A. (2020). Pemujaan Barong di Bali dalam Pandangan Animisme Edward Burnett Tylor. Sanjiwani: Jurnal Filsafat, 10(2), 147-153.
Gunawijaya, I. W. T. (2020). PENGUSADHA DALAM FILSAFAT YOGA DARSANA (Studi Kasus di Desa Payangan, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan). Widya Katambung, 11(1), 71-79.
Esten, Drs. Mursal, 1978. Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung : CV. Angkasa.
Esten, Mursal. 1993. Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung:Angkasa.
Gunadha, Ida Bagus.2013. Panca Sraddha. Depasar:Yayasan Hindu Dharma.
Jendra, I Wayan. 2006. Samadhi. Denpasar:Pustaka Bali Post.
Nada Atmaja, dkk.2010. Etika Hindu. Surabaya:Paramita.
Panuti, Sudjiman. 1998. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Pasek, I Made. 1999. Cerita Tantri. Denpasar : Yayasan Dharma Sastra.
Pradopo, rachmad Djoko. 1994. Beberapa Teori Sastra, Metode, Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Pudja, Gede. 1984. Bhagawadgita. Jakarta:Mayasari.
Semi, Atar. 1988. Kritik Sastra. Bandung:Angkasa.
Suarno, 1986. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Subagiasta, I Ketut.2009. Dharma, Tapa dan Yoga. Surabaya:Paramita.
Suadnyana, I. B. P. E. (2020). DESA PAKRAMAN SEBAGAI LEMBAGA ADAT DAN LEMBAGA AGAMA BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT HINDU DI BALI. Dharma Duta, 18(1), 21-32.
Suadnyana, I. B. P. E., & Gunawijaya, I. W. T. (2020). Akibat Hukum Terhadap Hak Masyarakat Adat dalam Peralihan Agama di Desa Adat Dalung. Pariksa, 3(1).
Sugih Arta, Putu. 2008.Kumpulan Dongeng Hindu. Surabaya: Paramita.
Suhardana.2006. Upawasa, Tapa & Brata. Surabaya:Paramita.
Sukayasa, dkk.2010. Yoga Marga Rahayu. Denpasar:Cetakan V.
Wisnu, I Gede Ardhana. 2001. Mengendalikan dan Menaklukan Musuh-Musuh Dalam Diri Manusia. Jakarta: Manikgeni.
Untara, I. M. G. S., & Rahayu, N. W. S. (2020). Bissu: Ancient Bugis Priest (Perspective On The Influence Of Hindu Civilization In Bugis Land). Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science and Religious Studies, 4(2), 243-249.
Untara, I. M. G. S. (2020). KOSMOLOGI HINDU DALAM TEKS PURWA BHUMI KAMULAN. Widya Katambung, 11(1), 34-43.
Yuniastuti, N. W., Trisdyani, N. L. P., & Suadnyana, I. B. P. E. (2020). PERTUNJUKAN TOPENG BONDRES SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN AGAMA HINDU. Maha Widya Duta, 4(1), 23-34.
Zaidan, Abdul Zorak, dkk. 2007. Kamus Istilah Sastra. Jakarta:Balai Pustaka. Zulfahnur, dkk.1996.Teori Sastra.Jakarta:Depdikbud.